Norvask 10 mg adalah obat dengan kandungan Amlodipine untuk mengatasi darah tinggi, iskemia miokard, dan nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah jantung arteri koroner (angina pektoris).
Golongan | Obat keras, harus dengan resep |
Komposisi | Amlodipine 10 mg |
Kemasan | Tablet, 10 tablet tiap strip, 1 box isi 3 strip |
Harga | Rp 542.420 per box (HET, Maret 2020) |
Produsen | Pfizer |
Kategori | Antihipertensi, calcium–channel blockers (CCBs), Amlodipine |
Indikasi atau Kegunaan
Digunakan sebagai terapi:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Angina pektoris
- Iskemia miokard atau serangan jantung akibat penyakit jantung koroner.
Amlodipine yang terkandung dalam Norvask masuk dalam kategori obat hipertensi jenis calcium–channel blockers (CCBs) yang bekerja dengan cara melemaskan dan melebarkan pembuluh darah. Dengan demikian, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah dapat diturunkan.
Dosis
Dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter. Dosis lazim yang umum digunakan:
Dosis Norvask 10 mg untuk mengatasi hipertensi:
- Dewasa: ½ – 1 tablet satu kali sehari (tergantung derajat hipertensi)
- Anak-anak 6-17 tahun: ¼ – ½ tablet satu kali sehari atau lebih mudah gunakan Norvask 5 mg.
Dosis Norvask 5 mg untuk mengatasi angina pektoris:
- Dewasa: ½ – 1 tablet satu kali sehari
Bagi pasien bertubuh kecil, usia lanjut atau gangguan fungsi hati:
- Dosis awal: ¼ tablet satu kali sehari atau gunakan ½ tablet kemasan 5 mg.
( ! ) Jangan mengubah dosis tanpa rekomendasi dokter.
Aturan Pakai
Ikuti cara penggunaan berikut, demi efektifitas dan keamanan obat:
- Digunakan sebelum atau setelah makan.
- Tablet ditelan secara utuh degan air secukupnya.
- Pastikan digunakan pada jam yang sama setiap harinya.
Jika terjadi kelebihan dosis atau minum lebih dari satu kali pada jarak singkat di luar anjuran, segera hubungi dokter.
Efek Samping
Pada awal penggunaan, dapat menimbulkan keluhan sakit kepala atau merasa kegerahan. Namun tak perlu khawatir, umumnya efek ini akan membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Beberapa efek samping Norvask lainnya meliputi:
- Pusing
- Mual-mual
- Rasa lelah
- Jantung berdebar
- Pembengkakan pada tungkai
Apabila efek samping berlangsung lama atau berkepanjangan atau mengganggu aktifitas sehari-hari, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Kontraindikasi dan Peringatan
Tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:
- Alergi terhadap amlodipine
- Anak di bawah 6 tahun.
Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan fungsi hati, penderita gagal jantung.
Kehamilan dan Menyusui
⊗ Ibu hamil sebaiknya menghindari Norvask karena masuk dalam kategori C.
Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat boleh digunakan apabila manfaatnya lebih besar dibanding risikonya terhadap janin.
⊗ Ibu menyusui sebaiknya menghindari, karena Norvask dapat terserap ke dalam ASI. Pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan.
Interaksi Obat
Harus berhati-hati atau menghindari penggunaan bersama dengan obat berikut:
- Hindari: dantrolene, simvastatin, chloroquine, diltiazem, conivaptan, apalutamide, idelalisib, ivosidenib, lofexidine, nifedipine, voxelotor.
- Hati-hati: diltiazem, ketoconazole, itraconazole, ritonavir, agrimony, amobarbital, aprepitant, armodafinil, artemether/lumefantrine, atracurium, brimonidine, cisatracurium, cornsilk, dasatinib, dexamethasone, DHEA (herbal), dll.
Efek interaksi obat dapat bermacam-macam, seperti meningkatnya efek samping atau menurunkan efektifitas obat.